0

Imigran Dievakuasi ke Seba

Sabtu, 05 Jun 2010,

KUPANG, Timex – Sebanyak 26 orang imigran asal Afganistan yang terdampar di pantai Kolorae Desa Ledeunu Kecamatan Raijua, Rabu (2/6) lalu telah dievakuasi ke Seba, ibukota Kecamatan Sabu Barat, Jumat (4/6) guna ditindaklanjuti mengenai keberadaan mereka di Sabu Raijua.

Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu nelayan asal Raijua sekira pukul 09.00 Wita Jumat kemarin. Sementara, perahu yang dipakai imigran dibiarkan di Raijua.
Sekretaris Camat Raijua, Salmon Pellokila yang dihubungi Timor Express melalui ponsel di Raijua, kemarin menjelaskan, evakuasi dilakukan Polsek Sabu Barat dipimpin Kapolsek Sabu Barat, Iptu Yosep Dosa.

“Jadi para imigran yang terdampar tanggal 2 Juni kemarin, hari ini (kemarin, red) telah dievakuasi oleh aparat keamanan dari Polsek Sabu Barat yang dipimpin langsung pak Kapolsek. Mereka dievakuasi dengan perahu nelayan dari Raijua sekira pukul sembilan pagi dan dibawa ke Polsek Sabu Barat. Sementara, perahu yang mereka pakai masih ada di Raijua karena memang kapal itu mengalami kebocoran yang cukup parah,” jelas Salmon.

Kapolsek Sabu Barat yang coba dihubungi berulang kali melalui telepon selularnya kemarin di Seba guna mencari tahu keberadaan para imigran yang telah dievakuasi dari Raijua tidak berhasil ditemui hingga berita ini diturunkan.

Camat Sabu Barat, Wempy Imanuel Riwu yang dikonfirmasi Timor Express mengaku, dirinya tidak mengetahui soal keberadaan para imigran yang terdampar di Raijua dan telah dievakuasi ke Seba, walaupun harian ini menjelaskan bahwa para imigran telah di evakuasi ke wilayah yang dipimpinnya.

“Saya tidak tahu adik, kapan mereka terdampar dan terdampar dimana. Benar adik, saya memang belum tahu soal informasi tersebut. Mungkin nanti baru mereka kasih tahu saya karena memang saya juga baru dengar dari adik kalau ada imigran yang terdampar,” ujar Wempy Imanuel Riwu.

Sementara, salah seorang kontak person international organization for migration (IOM) di Sabu, Saul Daud Ndaumanu yang menghubungi Timor Express membenarkan, para imigran yang terdampar di Raijua telah dievakuasi oleh Polsek Sabu Barat dan ditampung sementara di tenda darurat di seputaran Polsek Sabu Rabar di Seba. Para imigran yang terdampar tersebut berasal dari tiga negara berbeda yakni Afganistan, Somalia dan Iran.

“Mereka sudah ada di Seba sekarang dan kita berharap mereka jangan berlama-lama disini. Sebab, seperti pengalaman yang lalu banyak masyarakat yang resah dengan kehadiran para imigran di Sabu Raijua. Untuk itu, kita berharap agar penanganan para imigran ini harus dilakukan secara baik dan kami minta perhatian pemerintah pusat akan masalah ini. Karena ini kali yang ketiga mereka terdampar di Sabu dengan cara dan alasan yang sama yakni kapal bocor,” jelasnya.
1

My Family

Ini Foto - foto keluarga saya yang tercinta......

Saya,Wempy Imanuel Riwu

Istri saya, Erna Riwu-Idje

Anak Pertama, Febrianty E.Riwu

Anak Kedua, Juniarson Riwu

Anak ketiga, Veronika Riwu

Anak Keempat, Putri Riwu.


Foto Keluarga,.....


Anak-anak


Foto Keluarga


Foto keluarga


0

152 Pejabat Sabu Raijua Dilantik

Minggu, 04 Oct 2009,
Dua Jabatan Camat Diperpanjang

SABU, Timex-Setelah beberapa kali mengalami penundaan, akhirnya pelantikan pejabat eselon II, III dan IV lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terlaksana, Kamis (1/10) kemarin.
Pelantikan ini berdasarkan SK Bupati Sabu Raijua No.SK.800/01/SR/UP/2009 tertanggal 9 September 2009. Adapun pejabat yang dilantik berjumlah 152 personil terdiri atas 13 pejabat eselon IIb, 29 pejabat eselon IIIa, 33 pejabat eselon IIIb, 52 pejabat eselon IVa dan 25 pejabat eselon IVb.

Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly dalam sambutannya mengatakan, salah satu tugas pokok selaku Penjabat Bupati Sabu Raijua adalah membentuk struktur organisasi birokrasi pemerintahan guna terlaksananya roda pembangunan serta pelayanann kepada masyarakat.

Thobias menambahkan, dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat para pejabat struktural yang telah diangkat dapat berprestasi tanpa membeda-bedakan suku/ras dan golongan sehingga tidak terjadi praktek KKN.

"Kuncinya adalah, membangun kerjasama saling menunjang serta saling melelngkapi melalui peran dan fungsinya masing-masing sesuai tuntutan paradigma manajemen modern," papar Thobias seraya mengajak seluruh komponen masyarakat dapat bekerjasama membangun Kabupaten Sabu Raijua.

Ia merinci, saat ini jumlah PNS Sabu Raijua sebanyak 791 PNS, dimana yang dibutuhkan sebagai staf sebanyak 628 PNS. Sehingga total PNS yang baik pejabat maupun staf mencapai 800 PNS.

Pada pelantikan ini jabatan dua camat yakni Camat Sabu Barat, Wempy Imanuel Riwu dan Camat Sabu Timur, Simon Fredrik Mone Home diperpanjang.


PEJABAT ESELON II, III dan IV SABU RAIJUA

=======================================================================
NO : N A M A : JABATAN ESELON
=======================================================================
1. Yulius Uly -------- Asisten I -------- II-b
2. Oktavianus Radja Pono -------- Asisten II/Plt Sekda -------- II-b
3. Thomas Bangke -------- Sekretaris DPRD -------- II-b
4. Drs.Alexander Nawa -------- Kadis PKPO II-b
5. Frederik Bale -------- Kadis PU, Perumahan
Rakyat, Pertambangan dan Energi -------- II-b
6. Johan Alex Doko -------- Kadis Pertanian, Kehutanan
Kelautan dan Perikanan -------- II-b
7. Apriamos Riwunius Uly-------- Kadis Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM -------- II-b
8. Jusuf B.Manu -------- Kadis Perhubungan, Pariwisata,
dan Kominfo -------- II-b
9. Alfred William Saununu -------- Kadis Kependudukan, Capil dan
Tenaga Kerja -------- II-b
10. Jonathan R.Djami -------- Kadis Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah II-b
11. Nikodemus Nitaniel Rihi Heke -------- Kadis Inspektur Daerah -------- II-b
12. Alexander P.Kore Nguru -------- Kaban Perencanaan Daerah -------- II-b
13. Melky Kana -------- Kaban Pemberdayaan
Masy. Pemberdayaan Perempuan, KB dan Pemles -------- II-b
14. Wempy Imanuel Riwu -------- Camat Sabu Barat -------- III-a
15. Simon Fredrik Mone Home -------- Camat Sabu Timur -------- III-a
16. Nimrot Bengkiuk -------- Pj. Sabu LiaE -------- III-a
17. Ferdi Junias Malelak -------- Pj.Camat Sabu Tengah -------- III-a
18. Agustinus Matheos Mangi Radja-------- Pj.Camat Hawu Mehara -------- III-a
19. Wellem Lukas Rohi -------- Pj. Camat Raijua -------- III-a
20. Yermias Kome Ballo -------- Pj. Sekcam Sabu Barat -------- III-b
21. Amos Ndolu Eoh -------- Pj. Sekcam Sabu Timur -------- III-b
22. Nelson Lay Lado -------- Pj. Sekcam Sabu LiaE -------- III-b
23. Josthan Uly -------- Pj. Sekcam Sabu Tengah-------- III-b
24. Markus Tallo -------- Pj.Sekcam Hawu Mehara -------- III-b
25. Salmon Pellokila -------- Sekcam Raijua -------- III-b
=======================================================================

Sabu Raijua Miliki Logo Daerah

Sabtu, 03 Oct 2009,


SABU, Timex - Kabupaten Sabu Raijua telah memiliki loga atau lambang daerah. Logo tersebut telah diresmikan, Rabu (1/10).
Ketua panitia sayembara desain logo atau lambang daerah Kabupaten Sabu Raijua, Yulianus Uly yang didampinggi ketua pelaksana sayembara logo, Imanuel Riwu menjelaskan, lomba desain logo telah diumumkan sejak 24 Agustus dan ditutup 15 September di Seba.
Jumlah peserta mencapai 28 orang dengan jumlah desain 58 lembar.

Sedangkan, untuk menentukan pemenang lomba, panitia menggelar pemaparan persentasi logo daerah yang diseminarkan selama dua hari dengan menghadirkan tujuh orang juri diantaranya satu dari tokoh adat yang berasal dari setiap kecamatan, Kecamatan Sabu Barat, Sabu Tengah, Sabu Timur, LiaE, Hawu Mehara dan Raijua. Panitia juga melibatkan juri dari unsur pendidikan.

Hasil penjurian keluar 10 orang peserta dalam nominasi yang ada. Pemenang logo adalah, Mari Mena Djawa dengan meraih uang tunai senilai Rp 5 juta serta piagam penghargaan.
Wempy Imanuel Riwu disela-sela acara menjelaskan, untuk mendapatkan identitas daerah dibutuhkan logo atau lambang daerah yang menggambarkan potensi daerah tersebut. Lambang ini akan dilanjutkan pengesahannya melalui peraturan bupati yang ditetapkan dalam Perda Kabupaten Sabu Raijua.
0

Sayembara Desain Logo Sabu Raijua Ditutup

Sabtu, 26 Sep 2009,
46 Hasil Karya Logo Dipresentasikan

SABU, Timex – Selama sebulan waktu yang disediakan panitia sayembara logo Kabupaten Sabu Raijua. Hingga 15 September, masyarakat umum dan masyarakat Kabupaten Sabu Raijua diberikan kesempatan mengikuti sayembara desain logo atau lambang daerah Kabupaten Sabu Raijua.
Hingga penutusan, sebanyak 46 desain logo Kabupaten Sabu Raijua masuk ke panitia di Seba.
Ketua panitia sayembara logo Kabupaten Sabu Raijua, Julianus Uly melalui anggota panitia, Piter Huky Lena dan Wempy Imanuel Riwu kepada Timor Express di Seba, Jumat (25/9) mengatakan, warga mayarakat yang ikut lomba desain logo Sabu Raijua sebanyak 26 orang, baik secara perorangan maupun kelembagaan di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang serta Kota Kupang.

Warga masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam sayembara desain logo Sabu Raijua berjumlah 26 peserta diantaranya 25 orang (perorangan, red) dengan hasil 44 desain logo dan sebuah lembaga pemuda dari Desa Keduru Kecamatan Sabu Timur mengirim dua desain logo.
Huky Lena mengatakan, jumlah peserta yang ikut ambil bagian dalam sayembara logo Sabu Raijua selain dari Sabu Barat yang mengirim 11 peserta dan Sabu Timur mengirim enam peserta, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang sembilan peserta.

Dari jumlah peserta yang mengirim karyanya adalah 17 orang mengirim masing-masing satu desain logo, yang mengirim dua logo tujuh orang dan yang mengirim tiga logo satu orang serta ada satu orang yang mengirim 12 logo.Sementara, Wempy Imanuel Riwu menegaskan, semua hasil karya desain logo atau lambang Kabupaten Sabu Raijua yang bernuansa historis dan karakter lokal budaya Sabu secara umum sudah ditutup panitia sayembara logo pada 15 September lalu.

Untuk mempresentasikan hasil karya warga masyarakat baik secara perorangan maupun secara lembaga akan dilaksanakan pada 29 September di dikantor bupati Sabu Raijua di Menia. Bagi peserta yang tidak hadir dalam acara presentasi hasil karya logo, dinyatakan gugur termasuk lambang/logo yang sudah masuk ke panitia.

Terpisah, Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobis Uly yang ditemui di ruang kerjanya, kantor Dinas PPO Provinsi NTT, Jumat (25/9) menegaskan, untuk mempresentasikan logo yang telah dikirim, pihaknya telah membuat sebuah tim untuk menilai logo-logo yang telah dimasukan peserta.
Uly mengharapkan, presentasi sudah dapat dilakukan minggu depan dan pada 1 Oktober mendatang, bnersamaan dengan pelantikan pejabat eselon II, III dan IV lingkup Setda Kabupaten Sabu Raijua sudah bisa diumumkan logo yang akan dipakai.

“Kita upayakan tanggal 1 Oktober mendatang sudah bisa diumumkan untuk ditetapkan sebagai logo Kabupaten Sabu Raijua. Nilai filosofi yang harus dilihat,” ujar kepala Dinas PPO Provinsi NTT ini.
0

Selamatkan Lingkungan Hidup

Selasa, 04 Aug 2009,


SABU, Timex - Salah satu program Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly untuk menata pembangunan Kabupaten Sabu Raijua adalah program pelestarian alam dan lingkungan hidup yang semakin hari terjadi abrasi... pantai dan sungai, pembakaran padang dan hutan, penebangan pohon secara serampangan untuk pembangunan dan hilangnya berbagai jenis margasatwa di pulau Sabu.

“Kalau kita tetap memakai pola kebun berpindah dengan membabat hutan dan belukar serta membakar padang, hanya untuk membangun rumah dan lahan untuk kebun, maka kerusakan lingkungan dan alam sekitar kita tak terhindarkan dari kehancuran. Terjadi abrasi, tanah longsor, banjir dan kekeringan sumber air sehingga berdampak pada kehidupan manusia,” jelas Uly dalam kunjungan kerjanya ke Desa di daratan Sabu, belum lama ini.

Menurut Uly, dirinya akan meminta jajaran Polsek serta Babinsa Koramil Sabu Raijua, Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan aparat TNI-AL di Pos AL Sabu Raijua untuk mengawasi setiap kejadian pohon tuak (lontar, red) dan pohon tanaman keras lainnya secara serampangan, pembakaran padang dan hutan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, menertibkan mesin sensor pemotong kayu, larangan menembak burung dan pemakaian bom ikan di laut.

Dikatakan, sejak awal Juni hingga akhir Juli merupakan bulan sosialisasi program kerja Penjabat Bupati Sabu Raijua tentang lingkungan hidup bagi semua warga masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua. Apabila ada warga yang melanggar aturan atau dengan sengaja melakukan tindakan membabat hutan, membakar padang, membom ikan dan kedapatan menembak burung, maka akan ditindak tegas.

Secara terpisah, Camat Sabu Barat, Wempy Imanuel Riwu yang dikonfirmasi Timor Express di Seba, Jumat (24/7) lalu, mengatakan, kebiasaan buruk masyarakat harus dihentikan. Banyak pohon besar di hutan yang ditebang termasuk pohon tuak mulai musnah, karena tidak ada peremajaan kembali.

Hutan menjadi gundul, sumber mata air kering dan menghilang, aliran sungai yang sejuk tidak lagi kelihatan dan sebagian besar sumur galian mengalami kekeringan. Hal ini merupakan dampak kerusakan lingkungan yang perlu diperbaiki dan direhabilitasi agar lahan, air dan hutan dapat dilestarikan untuk kehidupan yang berkelanjutan dan demi kesejahteraan masyarakat.

“Seperti moto dan semboyan Gubernur NTT Frans Lebu Raya tanam, tanam, tanam sekali lagi tanam dan rawat sampai hidup. Mari kita jaga dan pelihara lingkungan kita dengan kita menanam setiap jingkal tanah dengan berbagai tanaman,” kutip Wempy Imanuel Riwu.
0

Pohon Tuak Ganggu Penerbangan

Jumat, 26 Jun 2009,
Di Bandara Teridamu Seba


SABU, Timex--Sebagai kabupaten termuda, Kabupaten Sabu Raijua sudah memiliki satu bandar udara yakni bandara Teridamu-Seba. Sayang, keberadaan sejumlah pohon tuak (Lontar Red), pohon kelapa dan reok yang tumbuh disekeliling bandara sangat mengganggu penerbangan pesawat.
"Baik ketika hendak mendarat maupun lepas landas karena sering dikeluhkan oleh pilot," kata Camat Sabu Barat Wempy Imanuel Riwu dalam tatap muka dengan pemilik tanah di Seba, Rabu (24/6) kemarin.

Bandara Teridamu kata Wempy Imanuel Riwu harus diperluas dan diperpanjang agar bisa didarati pesawat yang lebih besar dengan 42 sit. Saat ini kata dia, dengan panjang landasan 900 meter dan lebar 30 meter sangat tidak memungkinkan didarati pesawat berbadan lebar.

Minimal jelas dia, panjang landsan pacu sekitar 1.500 meter. Hanya saja, sejumlah pohon tuak di sebelah barat, selatan dan timur bandara Teridamu harus ditebang. "Saya minta kepada pemilik tanah dan lokasi disekitar bandara segera menebang pohon yang sudah tinggi. Pemerintah akan memberi ganti rugi berapa pohon tuak dan kelapa yang ditebang," jelas Wempy Imanuel Riwu.

Sejauh ini jelas Wempy Imanuel Riwu, jadwal penerbangan ke Sabu dilayani dua kali dalam seminggu oleh pesawat Merpati jenis Cassa pada hari Selasa dan Rabu. Namun kapasitas pesawat ini sangat terbatas hanya 18 sit padahal jumlah penumpang cukup tinggi.

Terpisah Kepala Syahbandar Seba, F.F. Pandelaki mengaku arus penumpang yang menggunakan pesawat terbang maupun kapal laut cukup tinggi. Khusus kapal laut, rutin dilayani kapal perintis KMP Nemberala dan KMP Berguna. Sedangkan kapal ferry milik PT ASDP Indonesia Cabang Kupang tidak tentu karena selalu berubah-ubah.

Ia mengatakan meski jadwal ferry ke Sabu setiap hari Senin dan hari Jumat namun jadwal tersebut selalu berubah. Padahal pemerintah telah mengalokasikan dana dari APBN tahun anggaran 2009 untuk pembangunan dermaga ferry di sebelah timur Pelabuhan Seba.