RSUD Sabu Dihuni Kambing dan Kuda

Rabu, 25 Mar 2009,

MUBASIR: Gedung RSUD Seba yang telah selesai dibangun namun belum dimanfaatkan sehingga dihuni kambing dan kuda seperti diabadikan beberapa waktu lalu.


SABU, Timex--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabu Raijua di Desa Menia Kecamatan Sabu Barat yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT sejak 2006 lalu hingga kini belum dimanfaatkan. Praktis RSUD Sabu Raijua yang dibangun dengan dana miliaran rupiah hanya dihuni kambing dan kuda.

Camat Sabu Barat, Wempy Imanuel Riwu kepada Timor Express kemarin mengaku, gedung ini belum dimanfaatkan oleh dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kupang guna memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat Sabu Raijua.

Dikatakan, salah satu dari bangunan RSUD tipe C ini telah dipersiapkan sebagai Kantor Penjabat Bupati Sabu Raijua selama satu tahun setelah Kabupaten Sabu Raijua diresmikan pada 26 Mei 2009 nanti.

Menurut Wempy Imanuel Riwu, Muspika Sabu Barat bersama masyarakat telah sepakat mempersiapkan kantor bupati untuk sementara di salah satu gedung RSUD Sabu Raijua di Menia. Termasuk kantor kantor dinas yang lain akan ditempatkan di Kantor Dinas Bersama di Seba.

Wempy mengatakan, selama ini pelayanan pemerintah kecamatan telah menempati kantor dinas bersama sejak setahun terakhir. Karena kantor Camat Sabu Barat dalam keadaan rusak berat dan sebagian tembok sudah runtuh di makan usia.

"Sehingga dalam kesepakatan bersama Muspika dan masyarakat Seba disetujui agar camat bisa berkantor untuk sementara di kantor dinas bersama Sabu Barat," katanya.

Namun kata dia, untuk kepentingan dan pelayanan yang lebih besar bagi sebuah kabupaten baru kata dia, pihaknya harus kembali lagi menempati kantor camat yang sudah lama ditinggalkan.

"Kantor Camat Sabu yang selama ini ditempati oleh badan/instansi PPK Sabu Barat dan kini berganti menjadi PNPM Mandiri Kecamatan Sabu Barat. Karena kebutuhan, ya kami kembali lagi menempati kantor tersebut," katanya.

Dua warga Seba, Thobias Ludji dan Pius Rohi Djami mengeluh, kalau saja pemerintah mau peduli kepada masyarakat Sabu, kompleks RSUD Sabu Raijua sudah dibuat pagar keliling.

Pagar ini kata Thobi untuk menghindari hewan berkeliarann bebas di bangunan RSUD. Tetapi karena dikerjakan dengan setengah hati, maka yang susah adalah masyarakat banyak yang tidak dapat pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Hampir setiap bulan ada saja warga masyarakat Sabu dan Raijua yang dirujuk ke keluar pulau Sabu ke RSU Kupang untuk mendapatkan perawatan yang intensif," katanya.

Ironisnya ada warga yang meninggal karena kurang kelengkapan alat kesehatan. Begitu pun bagi pasien yang dalam keadaan kritis karena kurang darah akhirnya meninggal dalam perjalanan ke Kupang.

Hal yang sama dikatakan Rohi Djami bahwa boleh-boleh saja kalau pemerintah mau menggunakan salah satu gedung RSUD di Menia. Tetapi harus memikirkan tentang pelayanan kesehatan bagi masyarakat banyak.

"Yang kita lihat dikompleks RSUD Sabu Raijua di Menia yang bakal menjadi kompleks pemerintahan dan mungkin menjadi ibukota Kabupaten Sabu Raijua di Menia," bebernya.

Sampai kini kata dia, belum ada pagar pengaman di sekeliling kompleks rumah sakit. Sehingga rumah sakit Menia hanya dihuni oleh kambing, domba dan kuda karena tidak ada penjaga.

"Jadi mulai dari sekarang pemerintah dan kita sebagai masyarakat Sabu harus siap bekerja keras. Membangun dan menata menyambut Kabupaten Sabu Raijua yang sebentar lagi diresmikan dan pelantikan penjabat Bupati Sabu Raijua pada 26 Mei mendatang," kata Rohi Djami.

0 komentar:

Posting Komentar